SCANNER
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dewasa ini teknologi scanner
yang semakin berkembang telah menjamur di masyarakat terutama untuk kalangan
bisnis berbasis komputer. Banyak kemajuan yang terjadi seiring berkembangnya
dunia dari jaman ke jaman. Pada awalnya bentuk pertama scanner adalah dengan
menggunakan tinta magnetic yang dikenal dengan Magnetic Ink Character Recognition (MICR) , namun dibutuhkan tinta
magnetic khusus pada scanner tersebut agar dapat dibaca oleh alatnya. Seiring
berjalannya penelitian yang berlanjut, kemudian ditemukan teknologi scanner
yang lebih unggul yaitu Optical Data
Reader, keunggulan tersebut dilihat dari kemampuan dalam membaca data
langsung dari kertas biasa tanpa memerlukan tinta magnetic khusus. Pada abad
ini yang sudah terkenal dengan kecanggihan teknologinya, sangat banyak
produk-produk scanner yang diluncurkan dengan kemampuan dan kualitas yang
berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Adapun alat scanner yang diluncurkan
baru-baru ini dengan teknologi terbaru. Umumnya scanner dikenal dengan alat
yang harus terhubung dengan komputer apabila akan digunakan, tetapi kini
diperkenalkan Doxie Go yang merupakan
scanner portabel yang dapat digunakan tanpa harus terhubung dengan computer.
Scanner dokumen ini mampu menscan dokumen dan mengupload langsung ke layanan
cloud dan tentu saja harus terhubung dengan Wi-Fi. Doxie Go scanner nirkabel
ini dapat mentransfer file langsung ke perangkat IOS seperti iPhone dan iPad.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1) Apa
kegunaan scanner secara umum ?
2) Apa
saja komponen-komponen yang terdapat pada scanner ?
3) Bagaimana
cara kerja scanner ?
4) Apa
saja jenis-jenis scanner yang umum dijumpai ?
5) Apa
saja kelebihan dan kelemahan scanner ?
1.3
Tujuan
dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1) Untuk
mengetahui kemajuan teknologi scanner sesuai dengan perkembangan jaman.
2) Untuk
mengetahui cara kerja scanner.
3) Untuk
mengetahui lebih jauh tentang kelebihan dan kelemahan scanner.
1.3.2 Manfaat
1) Menambah referensi bagi rekan-rekan mahasiswa
yang akan membahas topik yang sama.
2)
Sebagai salah satu bahan
untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi penulis secara khusus dan mahasiswa Universitas Pamulang pada umumnya.
3) Sebagai
bahan perimbangan untuk menentukan scanner mana yang sesuai dengan kebutuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Deafinisi Scanner
Di dalam sebuah sistem komputer, scanner adalah
sebuah alat input yang berfungsi
sebagai penghasil gambar digital (image digitizer). Cara kerja scanner dalam
membaca gambar ada kemiripan dengan mesin foto copy, namun tidak seperti foto
copy dimana hasil pembacaan tersebut berupa hasil cetakan dalam lembar kertas
dari citra yang dibaca, scanner akan menampilkan hasilnya di layar monitor
untuk dapat di simpan sebagai sebuah file digital.Scanner dalam bahasa Inggris
berasal dari kata dasar scan yang dalam Bahasa Indonesia sering dipadankan
dengan istilah pindai, sehingga dalam Bahasa Indonesia scanner adalah mesin
pemindai atau cukup disebut pemindai saja. Istilah pindai sendiri memang bukan
istilah yang umum diucapkan atau didengar. Arti dari pindai sendiri adalah
melihat dengan teliti dan seksama, sehingga kurang lebih maksud dari pemindai
adalah alat yang dapat membaca data dengan teliti dan seksama.
2.2 Kegunaan Scanner
Kegunaan yang
umum dari scanner adalah sebagai penyimpan gambar, baik itu foto, surat-surat penting
seperti ijazah, atau berita dari koran dalam bentuk file digital. Jika
diperlukan file digital itu sewaktu-waktu dapat dicetak. Jadi jika anda
memiliki foto, surat-surat berharga atau sekedar artikel dari majalah yang anda
anggap penting, dan anda tidak menginginkan kehilangan data tersebut, ada
baiknya anda menyimpannya dalam bentuk file digital.
Di dalam
bidang seni multimedia, seperti bidang animasi, para animator menggunakan
scanner untuk memindahkan rancangan bentuk-bentuk dasar dari gambar yang akan
diolahnya. Misalnya tokoh di dalam film kartun akan digambar dengan tangan
menggunakan pensil, kemudian hasilnya akan di-scan. Selanjutnya dengan
perangkat lunak animasi, rancangan tersebut akan diberi pewarnaan dan efek-efek
tertentuk untuk menghasilkan sebuah karya animasi.
Dalam scanner
terdapat sebuah sensor. Sensor tersebut mendeteksi struktur, seperti tulisan,
warna, gelap, terang, dan bentuk benda. Setelah itu scanner
mengirimkan hasil dari scan tersebut ke komputer dalam bentuk digital. Agar hasil scan tersebut bisa diedit atau disimpan dalam komputer.
mengirimkan hasil dari scan tersebut ke komputer dalam bentuk digital. Agar hasil scan tersebut bisa diedit atau disimpan dalam komputer.
Untuk koneksi antara komputer dan
scanner, bisa menggunakan beberapa interface seperti :
1. Parrarel
2. GPIB (General
Purpose Interface Bus)
3. SCSI (Small
Computer System Interface)
4. USB
(Universal Serial Bus)
5. Fireware
2.3 Komponen-komponen Scanner
Komponen-komponen
yang dimaksud adalah komponen-komponen pada scanner flatbed, komponen tersebut
yaitu :
1.
Alas Kaca
Alas kaca
digunakan sebagai wadah dari gambar yang akan dibaca.
2.
Sumber Cahaya
Sumber
cahaya berupa lampu dengan intensitas cahaya cukup tinggi akan menghasilkan
cahaya yang diarahkan ke gambar.
3.
Sensor Sinar Pantulan
Jenis yang
umum digunakan untuk jenis scanner flat bed adalah sensor CCD(charge-coupled
devices). Alat ini berfungsi seperti mata yang akan membaca sinar pantulan dari
gambar Untuk mengarahkan sampai ke CCD, cahaya pantulan dari gambar diarahkan
dengan menggunakan sejumlah cermin dan lensa scanner.
4.
Motor Stepper dan Pita Bergerigi
Karena data
dibaca baris perbaris, maka dibutuhkan motor stepper dan pita bergerigi untuk
menggerakan lampu dan CCD.
5.
Penutup
Penutup
digunakan untuk menghindari sinar luar yang masuk, sehingga data yang dibaca
oleh CCD benar-benar data pantulan dari gambar yang sedang dibaca. Selain
komponen-komponen tersebut tentu masih ada banyak komponen lain, tetapi fungsi
dan bentuknya dapat berbeda antara jenis scanner satu dan lainnnya.
2.4 Cara Kerja Scanner
1.
Ketika lampu mulai menyala maka motor stepper akan
mulai berputar untuk menggerakkan lampu hingga posisi akhir gambar.
2.
Cahaya yang dipancarkan lampu ke gambar akan segera
dipantulkan, kemudian pantulan yang dihasilkan akan dibaca oleh sejumlah cermin
menuju lensa scanner.
3.
Cahaya pantulan tersebut akhirnya akan sampai ke
sensor CCD.
4.
Sensor CCD akan mengukur intensitas cahaya dan panjang
gelombang yang dipantulkan dan merubahnya menjadi tegangan listrik analog.
5.
Tegangan analog tersebut akan diubah menjadi nilai digital
oleh alat pengubah ADC (Analog to Digital).
6.
Sinyal digital dari sensor CCD akan dikirim ke papan
lojik dan dikirimkan kembali ke computer dalam bentuk data digital yang
menunjukan warna pada titik-titik gambar yang dipantulkan.
2.5 Jenis-jenis Scanner
Berdasar
manfaat dan cara penggunaannya, scanner dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya yaitu :
1.
Plat bed
Jenis ini
adalah jenis yang paling banyak dijumpai, karena harganya relatif paling murah,
cocok untuk penggunaan pribadi. Jenis ini dapat dicirikan dari bentuknya yang
persegi panjang. Memiliki sebuah papan penutup, dan lapisan kaca tempat
meletakkan gambar. Untuk menggunakannya anda harus meletakkan gambar satu
persatu untuk setiap pengambilan gambar
2.
Automatic Document Feeder
Jenis ini
memiliki kelebihan kemudahan dalam penggunaan. Anda dapat meletakkan
gambar-gambar yang akan dibaca, selanjutnya alat ini secara otomatis akan
mengambil sendiri gambar-gambar tersebut dan membacanya, untuk selanjutnya
disimpan sebagai file dijital. Harganya sudah tentu lebih mahal dibanding jenis
flat bed. Jenis ini memang cocok untuk perkantoran yang memiliki banyak gambar
yang akan discan.
3.
Andheld
Jenis ini
membutuhkan keterampilan yang lebih dari penggunanya. Pengguna dengan tangannya
akan menggerakan scanner ini di atas gambar yang akan dibacanya. Karena proses
pembacaan data oleh scanner sangat sensitif, maka gambar yang dihasilkan
kualitasnya kurang baik, akibat kecepatan gerakan yang tidak rata. Umumnya
scanner jenis ini bersifat monochrome, atau tepatnya hanya dapat menghasilkan
warna hitam putih saja.
4.
Drum
Jenis ini
adalah jenis-jenis yang awal dikembangkan, jenis ini menggunakan
photomultiplier tubes (PMT) untuk membaca data gambar. Jenis ini menghasilkan
kualitas yang lebih baik di banding jenis lainnya. Namun karena harganya
relatif mahal, maka jenis ini sudah tidak banyak digunakan. Banyak orang
beralih menggunakan jenis flatbed berkualitas tinggi. Tetapi jenis ini masih
tetap digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan kualitas yang baik, seperti
museum atau seniman yang akan menyimpan hasil kerja seninya
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Scanner
Scanner
sebagai alat teknologi yang marak digunakan pasti memiliki kelebihan dan
kelemahan tersendiri jika dibandingkan dengan alat teknologi pembaca lainnya,
misalnya dengan mesin foto copy.
Scanner
apabila dibandingkan dengan mesin foto copy memiliki kelebihan yaitu :
1. Hasil dari
scanner dapat di modifikasi sesuai keinginan karena hasilnya ditampilkan dahulu
pada monitor.
2. Hasil
scanner dapat disimpan dalam bentuk soft copy di computer, sehingga apabila
ingin di edit kembali user tidak perlu menscan ulang.
Sedangkan kelemahan scanner disbanding dengan mesin
fotocopy antara lain :
1. Apabila
ingin memperoleh hard copy, hasil scanner harus di print terlebih dahulu
sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak efisien, berbeda dengan
mesin foto copy yang langsung menghasilkan output dalam bentuk hardcopy secara
cepat dalam hitungan detik.
2. Hasil
keluaran scanner terkadang tidak lebih bagus dari hasil mesin fotocopy dan
scanner juga memerlukan tinta yang mahal.
2.7 Sejarah Scanner
Sejarah perkembangan
scanner berawal dari penemuan Robert S.
Ledley yang lahir di Newyork, Amerika Serikat pada tahun 1926. Dari
awal perkembangan itulah teknologi scanner berawal dan akhirnya terus
berkembang sampai saat ini dengan teknologi yang semakin lama semakin maju.
Hingga akhirnya pada tahun 1943 lahirlah CT Scanner yang mampu memindai seluruh
tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mesin temuannya itu di namakan Automatic Computerized Transverse Axial
(ACTA). Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran
dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru,
berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc. Scanner berukuran pena tersebut bisa
menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah
komputer pribadi (PC). Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran
panjang enam inci dan beratnya sekitar tiga ons. Scanner tersebut dapat
melakukan pekerjaannya secara acak lebih cepat dari scanner yang berbentuk
datar. Data yang telah diambil dengan scanner itu, bisa dimasukkan secara
langsung ke semua aplikasi komputer yang mengenali teks ASCII. Pada saat ini,
scanner sudah semakin berkembang dengan pesat. Banyak sekali scanner yang
beredar di dunia dengan berbagai merk, diantaranya scanner keluaran dari Canon,
Hewlett Packard, EPSON, UMAX , Panasonic, Samsung, Fujitsu, Lexmark dan masih
banyak lagi brand scanner yang lainnya yang semakin berkembang dengan pesat
seiring penemuan baru teknologi scanner.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Teknologi Scanner kini semakin
dikembangkan dan dapat dikatakan telah mencapai taraf kecanggihan yang cukup
tinggi. Kemajuan alat tersebut dapat dilihat dari jenis-jenis scanner yang
bertambah banyak untuk membantu pekerjaan-pekerjaan di berbagai bidang. Jenis
jenis dari alat yang canggih tersebut pasti memiliki cara kerja dan fungsi yang
berbeda-beda, hal tersebut terjadi karena scanner-scanner tersebut di ciptakan
untuk bidang pekerjaan yang berbeda, maka dari itu disesuaikan pula kegunaan
scanner dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakannya.
3.2
Saran
Dalam penggunaan
scanner hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan atau bidang pekerjaan, agar
penggunaan scanner lebih efektif dan efisien serta memberikan manfaat yang
optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto, Pengenalan Komputer, Yogyakarta: Andi
Yogyakarta, 1988.
0 komentar:
Posting Komentar